Ketika awal-awal berbisnis, saya pernah bertanya kepada teman saya, “Bro, kira-kira produk yang bakal nge-trend 12 bulan ke depan apa ya?”. Dia menjawab dengan memberikan kutipan Chairul Tanjung yang dia dapat ketika mengikuti suatu seminar,
Bisnis yang lo mulai hari ini, Bro!
Kutipan itu, terngiang-ngiang sampai sekarang. Ini artinya, secara tidak sadar kita itu memiliki peran besar dalam mempengaruhi tren pasar. Bahasa kerennya Demand Generation.
Tapi, yang gak banyak orang sadar, membuat tren itu butuh nyali, duit, dan produk yang solid (ada pasarnya). Statistik juga membuktikan lebih banyak bisnis baru yang gagal dibandingkan yang bertahan. Padahal, numpang trend yang sedang booming bisa juga di eksploitasi secara masif. Contohnya bagaimana Boogie Apparel pivot produk dari pakaian seragam/acara/promosi ke APD
Kapasitas APD Ribuan Per Minggu
Dengan rentang harga APD 99.000 s.d 190.000 dan asumsi kapasitas 1.000 per minggu, Boogie Apparel bisa membukukan omset ratusan juta per minggu tanpa harus ngejar lead. Nyam! Bahkan, berdasarkan informasi yang saya dapat kapasitas APD nya bisa 2-3x lipat dari asumsi yang kita pakai
Pivot produk memang lazim dilakukan ketika tejadi shifting demand pasar secara masif. Ini memang strategi paling masuk akal kalau kamu sudah memiliki aset pendukungnya. Dengan pengalaman membuat seragam instansi, dapat dipastikan Boogie Apparel telah memiliki kekuatan bisnis di berbagai sisi, seperti supply chain, mesin manufaktur, karyawan, serta network ke instansi rumah sakit, untuk mendukung perubahan produk yang ditawarkan
Risiko Bahan Baku Pada Supply Chain
Tidak ada vendor bahan baku APD manapun yang siap ketika COVID terjadi. Saya perikirakan, bahan baku APD ini bisa dibilang risiko bisnis yang paling tinggi ketika COVID karena besar kemungkinan untuk rebutan dengan konveksi se Indonesia. Hal ini sudah terjadi di bahan baku masker. Sedangkan untuk import butuh waktu setidaknya 2-3 bulan.
Risiko ini sebenarnya bisa dimitigasi asalkan kita bisa membaca arah pasar. Indikasi perlengkapan APD akan terjadi supply shortage ini sebenarnya bisa diterka dikarenakan terjadinya 2 hal kritikal:
- Menyebar dengan cepatnya COVID di seluruh dunia, bahkan di negara berkembang sekalipun
- Gagap nya pemerintah dalam mencegah masuknya virus ke Indonesia
Belum lagi lambatnya implementasi crisis response begitu virus sudah masuk di Indonesia. Beruntunglah konveksi yang sudah mengambil ancang-ancang sejak Januari. Untuk kamu pemilik bisnis konveksi yang baru saja mau pivot, masih bisa kok. Menurut para ahli, virus ini akan berlangsung paling cepat sampai dengan Agustus nanti
Play The Long Game: Jadikan COVID Untuk Penetrasi Pasar
Dengan adanya supply shortage APD, kamu bisa jadikan ini momentum untuk mendapatkan akses ke ceruk-ceruk pasar yang sebelumnya kamu tidak bisa jajal. Tapi saya melarang kamu untuk memberikan harga terlalu premium kecuali memang bahan baku yang kamu dapat kelewat mahal. Client kamu bakal inget terus kok kalau kamu menggunakan prinsip fair pricing tidak terlalu oportunis.