Keseharian Pebisnis Online

Share Via

Dahulu, ketika masih kerja kantoran, saya bertanya kepada salah satu teman saya yang telah merintis usaha terlebih dahulu, “Kok lo sampai keluar dari kerjaan bro? Memang merintis usaha se-memakan waktu itu, gak bisa disambi?”. Waktu itu jawabannya dia hanya, “Banyak bro yang dikerjain, macem-macem”. Dan sekarang pun saya faham :)

Blog post ini saya buat untuk memberikan gambaran kepada para aspiring entrepreneur yang berencana merintis usaha sampingan, ataupun yang mau all-in langsung!

Daftar Isi

Cari Informasi Baru

Saya suka meluangkan waktu sekitar 1 jam di pagi hari untuk menyerap informasi baru seputar bisnis. Kebiasaan seperti ini membantu saya mengasah insting bisnis dan mendapatkan ide, bahkan vendor, dalam melakukan inovasi produk.

Saya merasa informasi dari kanal berita premium isinya lebih berkualitas dan relevan dengan perkembangan jaman. Sehingga saya tidak ragu untuk berlangganan secara tahunan.

Customer Service

Jika kamu baru mulai, kamu perlu terjun langsung sebagai customer service (CS), atau agen penjualan, untuk mengetahui ke-“normal”-an dari pekerjaan ini. Sehingga kamu bisa mendapatkan data seperti FAQ1Frequently Asked Questions atau hal yang sering ditanyakan, rerata closing rate, bagaimana produk kamu menyelesaikan masalah konsumen, kenapa tidak closing, serta masalah-masalah yang timbul ketika barang telah diterima oleh konsumen.

Namun jika usahamu sudah stabil, sebisa mungkin kamu melakukan kesibukan yang lebih penting. Derajat kepentingan ini kiblatnya adalah bagaimana kesibukan kamu bisa meningkatkan penjualan secara berkelipatan. Sedangkan jika kamu tetap sebagai agen penjualan, kamu akan sulit melahirkan dan mengeksekusi ide-ide bisnis yang inovatif.

Kesibukan Lainnya Ditentukan Oleh Lingkup Proses Bisnis

Yang saya fahami, merintis bisnis baru itu, apapun itu, dimulai dari 1 proyek besar yang kemudian dipecah menjadi berbagai proyek kecil.

Jadi semisal, kamu mau merintis 1 bisnis online dengan tujuan menjadi bisnis sampingan dan bernilai sama atau lebih dari penghasilan kamu sekarang. Itu artinya kamu punya 1 proyek besar.

Langkah selanjutnya, kamu perlu memutuskan:

  1. Membuat atau menjual produk orang lain
  2. Menjual grosir atau eceran
  3. Memilih kanal penjualan
  4. Skema pemenuhan pemesanan
  5. After sales service

Kamu bisa pelajari mengenai cara merintis bisnis online yang mudah & scalable di sini.

Hal-hal diatas itulah disebut proyek-proyek kecil untuk mendukung proyek besa. Namun, dalam mengeksekusi suatu proyek, selalu ada 3 batasan (triple constraints); Uang, waktu, dan kualitas.

Sumber: The Project Management Blueprint

Nah, bagaimana kamu menyeimbangkan ke-3 batasan ini, akan menentukan ruang lingkup kerjaan kamu yang perlu kamu selesaikan sendiri.

Semakin terbatasnya waktu kamu, kamu akan lebih banyak mendelegasikan berbagai kerjaan teknis ke orang lain, sehingga kamu perlu mengeluarkan modal lebih banyak.

Namun sebaliknya dengan uang. Semakin terbatasnya uang kamu berarti kamu perlu melakukan pekerjaan tersebut sendiri.

Mendelegasikan Pekerjaan Butuh Dipantau

Mendelegasikan pekerjaan bukan berati kamu bisa set and forget. Pekerjaan yang dikerjakan tim/vendor perlu kamu pantau secara berkala untuk mendapatkan hasil yang paling optimal.

Evaluasi juga tidak bisa lepas dari pemantauan. Jika pekerjaan yang didelegasikan malah membuat KPI kamu menurun atau, walau tidak menurun, waktu kamu malah semakin terkuras, ada baiknya kamu mengganti tim yang didelegasikan atau mengganti vendornya.

Penggantian vendor ini sesuatu yang sangat umum kok. Apalagi jika berkaitan dengan eksekusi strategi marketing. Biasanya vendor baru akan memberikan brand refreshment karena mereka memiliki ide-ide yang out-of-the box.

Share Via

Leave the first comment

Related Post(s)

Subscribe Newsletter

Subscribe Newsletter

Google reCaptcha: Invalid site key.